BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Indonesia sebenarnya merupakan tempat yang potensial
untuk pengembangan usaha sapi baik sapi
perah maupun sapi pedaging terutama sapi Bali,
sapi Bull dan Sapi Peranakan Fries Hollan(PFH). Ditinjau dari beberapa faktor yang
mendukung antara lain terutama sapi Bali mampu menghasilkan Berat Badan
rata-rata 450 kg, Sapi Bull mampu menghasilkan Bobot Badan rata-rata 750 kg
sedangkan Sapi PFH mampu menghasilkan susu rata-rata 3.000 liter/laktasi untuk
di Indonesia, pakan yang mencukupi,
lingkungan iklim, sosial dan peluang pasar.
Usaha penggemukan dan perah mendatangkan keuntungan yang sangat banyak
baik produk utama (susu dan daging) dan produk
sampingan yang meliputi kulit, tulang, darah, tanduk dan isi rongga perut bahkan
limbah peternakan (kotoran) dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan biogas
dan pupuk kandang. Besar keuntungan ini tergantung pada pertambahaan bobot badan dan produksi
air susu yang dicapai dalam proses pemeliharaan, Lama pemeliharaan dan harga daging
dan susu pada saat penjualan. Maka terdapat berbagai pertimbangan yang harus
dilakukan dalam memulai usaha pemiliharaan sapi, yakni feeding, breeding dan manajemen.
Pemeliharaan ternak sapi pada Balai Inseminasi Buatan (BIB)
Banyumulek adalah salah satu bentuk usaha penggemukan dan yang dilakukan secara
intensif dengan manajemen pemberian secara rest yang diberikan pada pagi, siang
dan sore hari dengn pakan yang berbeda-beda yaitu rumput dan konsentrat.
Oleh karena itu melalui kegiatan PRAKERIN
ini saya ingin mengetahui cara atau manajemen pemeliharaan sapi perah untuk
menambah pengetahuan dan wawasan serta keterampilan saya sebagai siswa.
B.
Tujuan
PRAKERIN
a.
Menetapkan dan mengembangkan belajar
siswa di unit usaha yang bergerak di bidang bisnis dan agro industri.
b.
Melatih siswa untuk menghayati kehidupan
masyarakat khusus di agrobisnis dan agroindustri guna menanamkan jiwa
wirausaha.
c.
Melatih siswa menyesuaikan diri
berkomunukasi dengan petani dan peternak agar dapat jadi mitra usaha yang dapat
menyebarluaskan teknologi pertanian.
d.
Membina kerjasama SPP dengan lembaga
sentral pembangunan petani bagi masyarakat dan lingkungannya.
C.
Manfaat
PRAKERIN
a. Bagi
siswa
Ø Belajar
berwirausaha.
Ø Menerapkan
keterampilan dan pengetahuan selama di bangku sekolah.
Ø Mengurangi
pengangguran.
b.
Bagi sekolah
Ø Menghasilkan
tenaga kerja yang terampil dan dipakai.
D. Alasan
Pemilihan Judul
Memelihara
sapi (Sapi Bali, Sapi Perah dan Sapi Bull) sangat menguntungkan karena tidak
hanya meghasilkan susu dan daging, tetapi juga menghasilkan limbah peternakan
sebagai pupuk kandang. Kotoran sapi jug mempunyai nilai ekonomis,karena itu
pupuk organik sebagai sumber unsur hara
yang dapat memperbaiki struktur tanah sehingga menjadi lebih gembur dan
subur.
Selain
itu pemerintah telah mengembangkan berbagai usaha untuk Sapi Bali sebagai
ternak potong yaitu menetapkan daerah-daerah bibit sapi Bali, salah satu derah
tempat pengembangannya adalah pulau sumbawa dalam BSS (BumiSejuta Sapi) untuk
mendukung program swasembada (PSDS) 2014.
Oleh
karena itu dalam PKU ini saya mengangkat judul mengenai manajemen pemeliharaan
sapi (Sapi Bali,Sapi Perah dan Sapi Bull) agar para siswa dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan serta memiliki pengetahuan yang cukup sehingga
mempunyai bekal yang cukup untuk melanjutkan yang telah dicanangkan baik oleh
pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
BAB
II
PERSIAPAN
2.1 Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan mulai disusun sejak hari
pertama tiba di lokasi PRAKERIN pada tanggal 06 Februari 2013 sampai 02 Mei
2013. Setelah melakukan observasi dan diskusi dengan Pembimbing Intern dan
Pembimbing Ekstern maka barulah saya menyusun rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan selama Praktek Kerja Industri berlangsung.
Adapun kegiatan pokok pada Manajemen
Pemeliharaan Sapi yaitu:
1. Menyiapkan
kandang
2. Pemilihan
bibit sapi (Sapi Bali, Sapi Perah, Sapi Bull)
3. Pembeian
pakan dan minum
4. Pemerahan
sapi
5. Perawatan
ternak
6. Penceggahan
dan pengobatan penyakit
7. Pemasaran
hasil
Adapun kegiatan
PRAKERIN di lokasi BIB Banyumulek sebagai berikut:
1. Melakukan
Pelaksanaan Inseminasi Buatan
2. Melakukan
sampel darah sapi
3. Pengobatan
sapi bali dan pemberian vitanin B kompleks
4. Pemeliharaan
sapi bali
5. Penyiraman
HMT
6. Mengamati
orang yang mengambil semen sapi
Adapun kegiatan IPM (Integritas
Partisipasi Masyarakat) antara lain:
1. Gotong
royong membersihkan lingkungan setiap minggu
2.1 Jadwal Kegiatan
Adapun jadwal yang kami susun selama
PRAKERIN berlangsung sebagai berikut:
Table 2. Jadwal
Kegiatan
No.
|
Jenis
Kegiatan
|
Waktu
|
Ket
|
1.
2.
3.
4.
5.
6
7.
8.
|
· Membersihkan
kandang dan lingkungan kandang.
· Memandikan
ternak.
· Pemberian
konsentrat.
· Pemberian
pakan
· Pemberian
air minum.
· Pemerahan.
· Membungkus
susu.
Penyiraman HMT
Mengamati orang yang
mengambil semen pada Sapi Bali, Brangus dan Simental.
Penanaman HMT
Pemberian obat cacing
Mengamati orang yang
memberikan vitamin kepada sapi.
Melakukan Inseminasi
Buatan pada sapi bali.
Menimbang
|
Setiap hari
Setiap hari
Setiap hari
Setiap hari
Setiap hari
Setiap hari
Setiap hari
2 kali seminggu
15-02-2013
18-02-2013
04-03-2013
04-02-2013
05-04-2013
|
Pagi-Sore
|
2.2 Potensi Wilayah
Lokasi
kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yaitu bertempat di Desa Banyumulek Kecamatan Kediri Kabupaten
Lombok Barat, yang memiliki potensi wilayah yang cukup baik dengan luas
wilayah ± 30 Ha.
Dilihat
dari topografi dengan letak daratan rendah sekitar ± 100 m. dari perkantoran
dengan sebagian besar dikelilingi oleh sawah, dekat dengan sumber mata air atau
sungai. Letaknyapun cukup jauh dari perkampungan yaitu ± 150 m. dengan lahan
HMT yang masih luas dengan beranekagam rerumputan dan jenis ternak yang
dipelihara antara lain: ternak unggas, ternak kecil maupun ternak besar.
Disamping itu pula terdapat Rumah Potong Hewan (RPH) yang sangat memadai.
BAB
III
PELAKSANAAN
USAHA
3.1 Waktu
dan Lokasi
Praktek
Kerja Industri ini dilaksanakan pada tanggal 4 Februari 2013 sampai 4 Mei 2013
di Balai Inseminasi Buatan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pov.NTB di Desa Banyumulek Kecamatan Narmada
Kabupaten Lombok Barat.
3.2 Kegiatan-kegiatan
Selama
kegiatan praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ada beberapa kegiatan yang
dikerjakan pada pemeliharaan sapi perah yang meliputi : Breeing, Feeding dan
manajemen. Adapun kegiatan-kegiatan tersebut diantaranya:
3.2.1 Teknis produksi
1.
Perkandangan
Kandang yang kami gunakan dalam usaha pemeliharaan sapi perah
adalah kandang tipe ganda, dengan kontruksi bangunan dan pemilihan lokasi
memenuhi syarat kandang yaitu sebagai berikut:
a.
Jauh dari pemukiman
b.
Menghadap datangnya sinar matahri
c.
Bahan kandang mudah didapat
d.
Berada di tempat yang tinggi sehingga
air tidak tergenang pada musim hujan
e.
Dekat dengan sarana transportasi
f.
Dekat dengan sumber air
2. Pemilihan bibit sapi
Pemilihan
bibit (breeding) sangat mempengaruhi
keberhasilan usaha. Itulah sebabnya peternakan selalu memperhatikan ciri-ciri
atau bentuk luar sapi perah dan pedaging yang baik sebagai berikut:
a. Umur
pemeliharaan sapi perah yang baik 3,5 tahun atau telah melahirkan anak pertama
dan sapi pedaging berumur 1,5 tahun diketahui perubahan gigi seri.
b. Bentuk
badan sapi perah seperti gergaji (kecil depan dan besar belakang) dan sapi
pedaging berbentuk simetris dan
c. Ukuran
badan panjang dan dalam, rusuk tumbuh panjang dapat menampung jumlah pakan yang
banyak
d. Kaki
besar, lurus, pendek dan kokoh
e. Pada
sapi perah ambing besar dan tidak terlalu kurus sedangkan sapi pedaging paha
sampai pergelangan kaki penuh berisi daging, dada lebar dan dalam serta
menonjol ke depan.
f.Bulu mengkilap dan mata
bersinar
3. Pemberian pakan dan minum
a.
Pemberian pakan
Dalam manajemen usaha pemeliharaan sapi , faktor utama
yang palinrg berpengaruh ialah pakan atau (feeding),
maka komposisi dari pakan harus diperhatikan. Pemberian pakan yang sangat
mungkin diberikan sehingga mendapatkan hasil yang maksimal adalah sebagai
berikut:
Ø Hijauan,
jumlah pemberian hijauan sebanyak 10% dari berat badan dengan pemberian
sebanyak 3 kali. Hijauan yang biasa di pakai adalah rumput gajah.
Ø Konsentrat, merupakan
bahan yang telah tersusun sebagai pakan penguat. Pemberian konsentrat sebanyak
2-3 % dari berat badan.
b.
Pemberian air minum
Pemberian
air minum secara adlibitum (tanpa batas) sangat diperlukan untuk
memperlancar proses metabolisme dan pencernaan sapi. Kebutuhan air bagi hewan
ternak tergantung pada berbagai faktor: kondisi alam, bangsa sapi, umur, dan
jenis pakan yang di sajikan.
4. Pemerahan susu sapi
Pemerahan
susu sapi PFH dilakukan dua kali dalam sehari pada pukul 07.00 dan 15.00 WITA
setelah melakukan sanitasi kandang secara manual.
a. Syarat-syarat pemerahan
Untuk
mendapatkan air susu yang bersih dan sehat, maka harus memperhatikan
syarat-syarat sebelum pemerahan dan pada saat melakukan pemerahan. Sebelum
melakukan pemerahan ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
Ø Menenangkan
sapi.
Menenangkan
sapi ini sangatlah penting karena adanya perlakuan yang kasar atau kegaduhan
disekitarnya akan menyebabkan stress pada sapi, sehingga pada akhirnya air susu
yang dihasilkan menjadi sedikit.
Ø Membersihkan
kandang
Ada
beberapa yang harus dibersihkan dalam membersihkan kandang yaitu: peralatan
kandang, kotoran ternak maupun sisa makanan yang berbau harus dibersihkan
terlebihdahulu, hal ini dikarenakan air susu mudah menyerap bau sehingga
kualitas air susu menurun.
Ø Memandikan
sapi
Memandikan
sapi atau membersihkan bagian tubuh sapi harus juga diperhatikan. Bagian badan
sapi didaerah lipatan paha sampai bagian belakang tubuhnya dicuci untuk
mencegah kotoran yang melekat pada badan sehingga nanti kotoran yang melekat
tadi akan jatuh kedalam air susu pada saat pemerahan berlangsung.
Ø Menyikat ekor dan mencuci ambing
Kebiasaan
sapi mengibas-ngibas ekornya, sementara ekor pada umumnya melekat debu atau
kotoran, oleh karena itu sebaiknya ujung ekor sapi diikat dengan tali pada
salah satu kaki belakang. Selain itu ambing sapinjuga harus dicuci bersih,
dengan tujuan untuk menjaga kebersihan air susu, selain itu pula untuk
merangsang atau menggertak keluarnya air susu. Setelah itu diolesi vaselin
sebagai pelicin dan untuk menghindari luka pada puting susu pada saat
pemerahan.
Ø Pemberian
konsentrat
Jumlah
pemberian konsentrat yaitu 2 Kg/ekor/hari sebelum melakukan pemerahan
berlangsung dan pada saat pemerahan baru diberikan menjaga kestabilan air susu
selama masa laktasi.
b.
Cara
pemerahan
Secara
umum pemerahan cukup dilakukan 2 kali sehari. Tetapi kami lakukan hanya satu
kali dalam sehari, yaitu pada pagi hari saja.
Ada 2 cara pemerahan,
diantaranya:
Ø Secara manual
Pemerahan secara manual
ini dibagi lagi menjadi 3 cara, yaitu:
·
Stripping.
Pemerahan dengan cara stripping yaitu pemerahan dengan cara memegang puting
susu antara ibu jari dan jari telunjuk, kemudian ditekan sambil tarik kebawah
sehingga air susu mengalir keluar.
·
Knevelen.
Cara pemerahan ini yaitu pemerahan dengan cara melipat ibu jari kemudian puting
susu ditekan satu persatu oleh jari lainnya sambil menarik kebawah.
·
Whol
hand. Yaitu pemerahan dengan cara menjepit putting susu antara ibu jari dengan keempat jari yang
lain sambil menarik kebawah.
Ø Dengan menggunakan mesin (Flaco)
Pemerahan
ini merupakan pemerahan yang dilakukan dengan memasang facum flaco ke putting
sapi dengan tujuan untuk menyedot air susu.
5. Menimbang bobot badan
Penimbangan bobot badan sapi (sapi bali, sapi perah dan sapi
bull) setiap satu kali sebulan yaitu setiap tanggal 12 pada pukul 07.00 atau
sebelum ternak diberikan pakan. Maksud penimbangan adalah untuk mengetahui
jumlah pertambahan bert badan harian (ADG) sapi yang pelihara atau digemukan.
Adapun manfaat dari melakukan penimbangan berat badan ternak
antara lain : memudahkn menyajikan pakan dan obat-obatan sesuai dengan dosis,
bisa mengetahui laju pertumbuhan sapi dan menentu harga (Sarwono, 1986).
Penimbangan dilakukan dengan menggunakan timbangan digital yang
ditempatkan di dalam kandang jepit untuk memudahkan dalam penimbngan. Dari
hasil penimbangan yang dilakukan setiap bulan, diperoleh rata-rata pertambahan
bobot harian (ADG) sapi pedaging adalah 0,66
kg.
6.
Pencegahan
dan pengobatan penyakit.
Pencegahan penyakit
dilakukan dengan memandikan ternak, sanitasi kandang dan lingkungan kandang.
Sedangkan pengobatan dilakukan dengan pemberian obat-obatan Pipezonetablet sebagai obat cacing dan teramicyn yang bersprectrum luas untuk membunuh bakteri dalam tubuh sapi. (BPTP-NTB,
2001)
3.2.2 Pengolahan hasil
Dalam
penangan hasil panen ini dilakukan dengan cara pembungkusan susu segar langsung
ke konsumen/pembeli.
3.2.3
Pemasaran
Pemasaran hasil
yang kami lakukan seperti yang tertera pada gambar dibawah ini:
a.
Rantai pemasaran sapi bali dan sapi bull
Rantai
pemasaran yaitu struktur penjualan hasil peternakan sampai ke konsumen.
Adapun rantai pemasaran pada usaha penggemukan dan perah di BIB
Banyumulek yaitu PETERNAKAN => PEDAGANG PENGUMPUL => PEDAGANG
PENGECER => KONSUMEN.
b. Rantai
pemasaran AIR SUSU sapi perah
Adapun rantai pemasaran air susu sapi perah di BIB Banyumulek adalah
PETERNAK => KONSUME
3.3 Analisa Usaha
Setiap usaha bertujuan untuk memperoleh
keuntungan, termasuk usaha peternakan sapi perah. Untuk mengetahui apakah usaha
tersebut menguntungkan atau mengalami kerugian, maka perlu dilakukan yang
namanya analisa usaha.
3.3.1
Input
a. Variabel (Biaya tidak tetap)
Tabel
2. Input variael
No
|
Input Varibel
|
Volume
|
Harga @ (Rp)
|
Urain
|
Jumlah
|
1.
|
Pakan
|
||||
|
Hijauan(Sapi Perah)
|
40 kg/ekor/hr
|
Rp 250
|
40×2×300 hr
|
6000000
|
|
Konsentran (Sapi Perah)
|
2 kg/ekor/hr
|
Rp 4.500
|
2x2x300 hr
|
5400000
|
Hijauan (Sapi bali)
|
30 kg/ekor/hr
|
Rp 250
|
30x3x120 hr
|
2700000
|
|
Konsentrat(Sapi Bali)
|
2 kg/ekor/hr
|
Rp 4.500
|
2x3x120 hr
|
3240000
|
|
2.
|
Tenaga Kerja
|
3 org
|
Rp 300.000/bln
|
3x300 rbx10 bln
|
9.000.000
|
3.
|
Obat-obatan
|
|
|
|
|
|
Ca boroglukonas
|
2 btl
|
Rp 65.000
|
|
130.000
|
|
Ponstrep
|
1 btl
|
Rp 5.500
|
|
5.500
|
4.
|
Listrik
|
10 bln
|
Rp100.000
|
|
1.000.000
|
5.
|
Lain-lain
|
|
|
|
150.000
|
6.
|
Bunga modal
|
15%
|
|
|
33.225
|
JUMLAH TOTAL INPUT VARIABEL
|
27.658.725
|
Keterangan:
jumlah sapi yang berproduksi adalah 2 ekor
b. Biaya Tetap
Ø Biaya
Penyusutan Kandang
Adapun
kandang yang dibangun adalah kandang double stall permanen dengan luas kandag
15×7 m. biaya pembangunan kandang adalah sebagai berikut:
Nilai baru (NB) = Rp. 40.000.000
Nilai sisa (NS) = Rp. 5.000.000
JUE = 10 Tahun
Penyusutan = NB – NS
JUE
= Rp 40.000.000 – Rp 5.000.000
10
= Rp 35.000.000
10
= Rp 3.500.000/tahun
Ø Biaya
Peralatan Kandang
No.
|
Uraian
|
Jumlah
(buah)
|
Harga
@
(Rp)
|
Sub
total
|
JUE
|
Nilai
Penyusutan
|
1
|
Sekop
|
2
|
50.000
|
100.000
|
24
bln
|
4.167
|
2
|
Ember
|
10
|
25.000
|
50.000
|
-
|
250.000
|
3
|
Sapu
lidi
|
4
|
3.000
|
12.000
|
-
|
12.000
|
4
|
Cangkul
|
1
|
60.000
|
60.000
|
24
bln
|
2.500
|
5
|
Tali
|
5
kg
|
70.000
|
350.000
|
-
|
350.000
|
6
|
Parang
|
1
|
50.000
|
50.000
|
12
bln
|
4.167
|
7
|
Arco
|
1
|
350.500
|
350.500
|
36
bln
|
9.736
|
8
|
Selang
|
15
m
|
52.500
|
787.500
|
24
bln
|
32.813
|
Jumlah
|
665.382
|
Jadi Total Input:
a.
Total Input Variabel = Rp
27.658.725
b.
Total Input tetap =PenyusutanKandang +Peralatan
= Rp 3.500.000+
Rp 665.382
=
Rp 4.830.764
Total
input = T.input variabel +
T.input tetap
= Rp 27.658.725 + Rp 4.830.764
= Rp 32.489.489
3.3.2
Output
Ø Jumlah
produksi air susu 460 liter/bulan.
Ø Harga
susu Rp 8.000/liter
a.
Output
Utama
Ø Jumlah
Produksi air susu= 460 liter × Rp 8.000
= Rp 3.680.000 × 10
bulan
= Rp 36.800.000
Ø Penjualan Sapi Bali = 3 ekor ×
8.000.000
=
Rp 24.000.000
Ø Total Output Utama = Harga susu + Harga sapi
bali
= Rp 36.800.000 + Rp
24.000.000
=Rp
60.800.000
b.
Output
Sampingan
Ø jumlah
kotoran =24 karung @ Rp. 5.000/Karung
= 24 × Rp
5.000×10 bulan
= Rp 1.200.000
Total Output = Output Utama + Output
Sampingan
= Rp
60.800.000+ Rp 1.200.000
=
Rp 62.000.000
3.3.3
Income
(Pendapatan)
Ø Pendapatan Kotor = Total Output – Input Tidak Tetap
=
Rp 62.000.000 – Rp 27.658.725
=
Rp 34.341.275
Ø Pedapatan Bersih = Pendapatan kotor – Biaya Tetap
= Rp 34.341.275
– Rp 4.830.764.
=
Rp 29.510.511
Ø Pendapatan Perbulan= Pendapatan
bersih / 10 bulan
= Rp
29.510.511 / 10
= Rp 2.951.051,1
3.3.4
O/I
Ratio
O/I
Ratio adalah neraca untuk mengetahui titik
impas suatu usaha.
O/I Ratio = Total Output/Total Input
= Rp 62.000.000 / Rp 32.489.489
= 1,90
Arti O/I Ratio= 1,90
adalah setiap penambahan input variabel Rp.
1 maka kenaikan outputnya Rp 1,90
dan jika O/I Rationya >1 maka
dikatakan Untung
3.4 Hasil Kerja Pengalaman Lain
Selain kegiatan pokok yaitu usaha
pemeliharaan sapi perah, ada beberapa kegiatan penunjang lainnya atau yang
lebih dikenal dengan kerja pengalaman lainnya. Kerja pengalaman lain yang kami
lakukan adalah :
3.4.1
Unit
Bull ( Pejantan Unggul)
Ø Penampungan
Semen
Ø Mengisi
kotoran ternak ke penampungan ( Degester) untuk dijadikan Bio Ga
3.4.2
Unit
Jica
Ø Penimbangan
BB (berat badan) Ternak
3.4.3
Copper
( Mesin Pemotong Rumput)
Ø Pembuatan
Silase
Ø Penanaman
hijauan makanan ternak dalam kegiatan diawali
dengan kegitan pengolahan lahan menggunakan traktor tangan (Hand
Traktor), Kemudian penanaman yang berbentuk Pols (Sobekan Anakan) Yaitu, Paspalum, Atratum, Panicum, Maximum.
3.4.4
Unit
Perah
Ø Pemberia
multi vitamin yaitu vitamin B12
3.5 Integrasi Partisipasi Masyarakat
Sebagai bentuk
partisipasi kami kepada masyarakat, kami hanya melakukan gotong royong setiap
minggu selama PRAKERIN berlangsung
BAB IV
MASALAH
DAN PEMECAHAN MASALAH
A.
MASALAH
Ada
beberapa masalah yang dihadapi pada kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
antara lain:
1. Kekurangan
pakan
Penyebab
kekurangan pakan ini dikarenakan adanya kebakaran lahan HMT
2. Kehabisan
Konsentrat
Konsentrat
habis karena kurangnya persediaan stok pakan untuk unit sapi perah.
B.
PEMECAHAN
MASALAH
Dari
sekian masalah yang dihadapi, kami bersama pegawai-pegawai unit sapi perah
memecahkan masalah tersebut dengan cara:
1. Dengan
cara membeli pakan diluar untuk pakan sapi.
2. Untuk
kekurangan konsentrat, cara kami memecahkan masalah yaitu dengan cara
memberikan dedak sebagai pengganti konsentrat.
BAB V
PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA
Prospek
pengembangan usaha peternakan sapi perah di Indonesia masih tetap terbuka lebar
dalam waktu yang cukup lama. Hal ini permintaan susu segar dari tahun ketahun
menunjukan peningkatan. Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan taraf
ekonomi dan kesadaran masyarakat akan gizi. Selain itu, dengan semakin
bertambahnya penduduk berarti semakin bertambah pula yang mengkonsumsi air susu
segar. Pada saat ini sapi perah mendapat sorotan karena ketersediaannya belum
mampu menutupi permintaan pasar, terutama pasar dalam negeri.
Dalam
kondisi seperti ini kesempatan untuk memelihara sapi perah sebagai penghasil
air susu segar, khususnya di propinsi Nusa Tenggara Barat sangat terbuka. Dalam
segi pemasaran masih terbuka luas. Selain untuk konsumsi dalam bentuk air susu
segar juga terdapat pabrik-pabrik yang mengolah air susu segar untuk bahan baku
susu kaleng atau susu tepung/bubuk. Dengan demikian, usaha peternakan sapi
perah merupakan usaha yang sangat menjanjikan untuk pengembangan di masa
mendatang.
BAB
VI
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Beberapa
hasil pengamatan dilapangan selama kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.
Rata-rata produksi air susu berkisar
antara 4-5 liter/ekor/hari, sehingga
perbulannya air susu yang dihasilkan rata-rata 140 liter/ekor/bulan dengan jumlah sapi yang memproduksi air susu
sebanyak 2 ekor.
2.
Keuntungan bersih dalam satu periode
Laktasi Rp 36.800.000 dengan harga Rp 8.000/liter, dan Keuntumgan
Penjualan Sapi Bali selama pemeliharaan 4 bulan Rp 24.000.000 sehingga keuntungan bersih dalam manajemen usaha sapi
(sapi bali, sapi PFH dan sapi bull ) adalah Rp
29.510.511
B. Saran
1. Untuk
Petani/Peternak
Untuk
meningkatkan produksi air susu, diharapkan kepada peternak untuk memperhatikan
beberapa faktor yang mempengaruhi produksi air susu, yaitu: faktor makanan,
kesehatan, dan tatalaksana pemeliharaan, selain itu adanya kegiatan perencanaan
yang baik, pengawasaan dan penguasaan system pemasaran akan mempermudah dalam
pengembangan kegiatan usaha ini.
2. Untuk
Sekolah
Ø Diharapkan
kepada pihak sekolah agar tetap membina hubungan kerja dengan baik terhadap Instansi/Industri
yang terkait.
Ø Lokasi
waktu pelaksanaan praktek kerja usaha yang cukup, sehingga hasil yang diperoleh
lebih optimal.
Las Vegas hotel-casino opening Thursday - KLAS.com
BalasHapusThe 경상남도 출장안마 Las Vegas 논산 출장샵 Convention Center will soon 김해 출장샵 open at Wynn Las Vegas 춘천 출장샵 with a limited capacity for 삼척 출장마사지 occupancy. The hotel-casino is slated to open sometime